Sunday 23 September 2012

Malam............kerinduan aku pada bulan itu...

Malam...kerinduan aku pada bulan itu..............apabila semakin hari semakin perit kurasakan...merindukan dia bulanku....malam...begitu sepi ku rasakan.....apabila aku kehilangan bulan itu...merindukan...perasaanku begitu...merindukan dia bulanku.....aku ingin merasakan kehangatan dakapanmu bulanku...begitu sucinya cinta bulan terhadapku...begitu cintanya aku pada bulanku...tidak aku lepaskan engkau pergi buat selama lamanya hingga nafasku yang terakhir...cintaku pada bulan begitu seikhlasnya cintaku pada bulan begitu suci..............

Friday 21 September 2012

Masyarakat Jawa....

TRADISI» halaman 1 | 2 | 3
Keagungan Pernikahan Budaya Jawa(Bagian I)

Budaya tanah Jawa masih menyimpan sejuta keindahan dan keagungan yang tetap dipegang teguh oleh masyarakatnya. Hal ini bisa dilihat dalam upacara pernikahan yang penuh makna dan unik. Beragam tradisi dan tata cara pernikahan menjadi bagian dari adat masing-masing wilayah. Berikut prosesi pernikahan adat Jawa Solo yang umum dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya, yang kami paparkan dalam 5 babak.
Teks: Ratri Suyani
BABAK I (PEMBICARAAN)

Tahapan ini intinya mencakup tahap pembicaraan pertama sampai tingkat melamar.
a. Congkog
Seorang perwakilan/duta diutus untuk menanyakan dan mencari informasi tentang kondisi dan situasi calon besan yang putrinya akan dilamar. Tugas duta yang utama ialah menanyakan status calon mempelai perempuan, masih sendiri atau sudah ada pihak yang mengikat.
b. Salar
Jawaban pada acara Congkog akan ditanyakan pada acara Salar yang dilaksanakan oleh seorang duta, baik oleh duta yang pertama atau orang lain.
c. Nontoni
Setelah lampu hijau diberikan oleh calon besan kepada calon mempelai pria, maka orang tua, keluarga besar beserta calon mempelai pria datang berkunjung ke rumah calon mempelai wanita untuk saling "dipertontonkan". Dalam kesempatan ini orang tua dapat membaca kepribadian, bentuk fisik, raut muka, gerak-gerik dan hal lainnya dari si calon menantu.
d. Nglamar
Utusan dari orangtua calon mempelai pria datang melamar pada hari yang telah ditetapkan. Biasanya sekaligus menentukan waktu hari pernikahan dan kapan dilakukan rangkaian upacara pernikahan.
BABAK II (TAHAP KESAKSIAN)

Setelah melalui tahapan pembicaraan, dilaksanakanlah peneguhan pembicaraan yang disaksikan pihak ketiga, seperti kerabat, tetangga, atau sesepuh.
a. Srah-srahan 
Penyerahan seperangkat perlengkapan sarana untuk melancarkan pelaksanaan acara hingga acara selesai dengan barang-barang yang masing-masing mempunyai arti dan makna mendalam di luar dari materinya sendiri, yaitu berupa cincin, seperangkat busana wanita, perhiasan, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih, dan uang.
b. Peningsetan 
Lambang kuatnya ikatan pembicaraan untuk mewujudkan dua kesatuan ditandai dengan tukar cincin oleh kedua calon mempelai.
c. Asok Tukon
Penyerahan dana berupa sejumlah uang untuk membantu meringankan keluarga pengantin wanita.
d. Paseksen
Yaitu proses permohonan doa restu dan yang menjadi saksi acara ini adalah mereka yang hadir. Selain itu, juga ada pihak yang ditunjuk menjadi saksi secara khusus yang mendapat ucapan terima kasih yang dinamakanTembaga Miring (berupa uang dari pihak calon besan).
e. Gethok Dina
Penentuan hari ijab kabul dan resepsi. Biasanya melibatkan seseorang yang ahli dalam memperhitungkan hari, tanggal, dan bulan yang baik atau kesepakatan dari kedua belah pihak saja.
BABAK III (TAHAP SIAGA)

Pembentukan panitia dan pelaksana kegiatan yang melibatkan para sesepuh atau sanak saudara.

a. Sedhahan
Mencakup pembuatan hingga pembagian surat undangan.
b. Kumbakarnan
Pertemuan untuk membentuk panitia hajatan dengan mengundang sanak saudara, keluarga, tetangga, dan kenalan. Termasuk membicarakan rincian program kerja untuk panitia dan para pelaksana.
c. Jenggolan atau Jonggolan
Calon mempelai melapor ke KUA. Tata cara ini sering disebut tandhakanatau tandhan, artinya memberitahukan dan melaporkan pada pihak kantor pencatatan sipil bahwa akan ada hajatan pernikahan yang dilanjutkan dengan pembekalan pernikahan.

BUSANA PENGANTIN JAWA - SOLO PUTRI




Lihat juga: Busana Pengantin Jawa - Solo Basahan
facebook twitter
TATA RIAS PENGANTIN JAWA - SOLO PUTRI



PENGANTIN WANITA 
Kecantikan pengantin Jawa Solo adalah suatu bentuk karya budaya yang penuh makna dan filosofi tinggi. Tradisi busana ini terinspirasi dari busana para bangsawan dan raja keraton Kasunanan Surakarta dan Istana Mangkunegaran, Jawa Tengah. Ada dua gaya busana pengantin Jawa Solo, busana pengantin Solo Putri dan busana pengantin Solo Basahan.
Pada busana pengantin Solo Putri, untuk pengantin wanita terdiri dari kebaya di bagian atas dan kain batik di bagian bawah. Di bagian atas, pengantin menggunakan kebaya yang terbuat dari beludru berwarna hitam, hijau, biru, merah, ungu atau coklat. Bahan beludru menambah kesan glamor dan elegan bagi sang pengantin. Kebaya yang digunakan adalah kebaya panjang hingga lutut pengantin dan pada bagian depan memakai Bef atau Kutu Baru. Pada Kutu Baru dipasang bros renteng atau susun tiga sehingga terlihat indah.
Pada bagian bawah, menggunakan kain batik dengan motif khusus yaitu Sido Mukti, Sido Mulyo, dan Sido Asih, serta diwiru (lipatan pada bagian depan kain) berkisar 9, 11 atau 13 jumlahnya. Saat pengantin berjalan, wiru akan melambai seperti ekor burung merak. Sebagai pelengkap busana, selop yang terbuat dari bahan beludru dengan warna senada dengan kebaya pengantin akan membuat penampilan pengantin semakin sempurna.
PENGANTIN PRIA 
Untuk busana pengantin Solo Putri, pengantin pria mengenakan Beskap Langen Harjan, kemeja berkerah dan bermanset yang dipadu dengan batin bermotif sama dengan pengantin wanita yaitu Sido Mukti, Sido Mulyo atau Sido Asih.
Perhiasan yang dikenakan pengantin pria berupa bros yang dipakai pada kerah dada sebelah kiri, dan memakai kalung Karset atau Kalung Ulur dengan bros kecil di bagian tengah yang disebut Singetan. Ujung karset ditarik ke kiri dan diselipkan pada saku beskap sebelah kiri. Di bagian pinggang, terdapat sabuk dan Boro yang terbuat dari bahan cinde
Sebagai perlambang kegagahan, pengantin pria mengenakan keris berbentuk Ladrang dan diberi Bunga Kolong Keris. Keris Ladrang diberi ukiran di tangkai yang disebut Pendok dan diberi perhiasan berbentuk lngkaran bulat seperti cincin yang disebut Selut dan Mendak. Keris ini diselipkan di bagian belakang sabuk.
Teks/Pengarah Gaya: Ratri Suyani
Busana dan Aksesori: Sanggar Liza
Tata Rias Wajah & Rambut: Sanggar Liza
Foto: KebonFoto 43
Model: Wita dan Hendy (JIM Models)


PENGANTIN WANITA 
Dalam tata rias wajah pengantin Solo, termasuk pula pengantin Solo Putri, biasanya mengikuti putri-putri raja di masa lalu. Kulit yang halus mulus, bersih dan kuning berkat ketekunan dan kerajinan mereka merawat kecantikan mulai dari lulur, mangir, ratus untuk rambut, mandi rempah dan minum jamu.
Untuk wajah, menggunakan bedak berwarna kuning. Dalam pembuatan alis dengan pensil alis warna hitam, dibentuk Mangot (lengkungan yang indah). Bagian mata diperindah dengan bayangan mata atau eye shadow. Pada kelopak mata, bagian atas diberikan warna hijau sama-samar, sedangkan kelopak mata bawah diberi warna coklat dan makin ke atas makin tipis warnanya. Garis mata ditebalkan dengan pensil warna hitam dan menggunakan mascara untuk mempertebal, menghitamkan dan memperlentik bulu mata.
Wajah yang cantik harus terlihat cerah. Karena itu, biasanya pengantin wanita Solo menggunakan pemerah pipi dengan warna merah muda samar-samar dan lipstick berwarna cerah seperti merah.
Riasan dahi pada wajah pengantin wanita Solo adalah hal yang paling penting. Riasan di dahi atau biasa disebut paes adalah perlambang kecantikan dan symbol membuang perbuatan buruk. Selain itu, merupakan awal si pengantin menuju kedewasaan. Paes pengantin Solo Putri berwarna hitam dan terdiri dari 4 bentuk cengkorongan yaitu bentuk Gajahan, bentuk Pengapit, Penitis, dan Godeg. Sanggul pengantin Solo Putri disebut sanggul Bangun Tulak.
Sanggul ini memiliki ciri khas atau bentuk mirip kupu-kupu sehingga sering disebut Ngupu. Sanggul Bangun Tulak dahulu digunakan oleh permaisuri atau putri raja. Untuk putri yang sudah menikah, sanggul berhiaskan bunga Bangun Tulak, sedangkan yang belum menikah tidak mengenakan bunga apapun.
Tak boleh dilupakan adalah hiasan sanggul agar sanggul terlihat cantik dan indah. Ada beberapa hiasan penting penghias sanggul yaitu Cunduk Mentul, Bros Gelung (simyoki), Tanjungan, Sintingan, Cunduk Jungkat, Centung, Borokan dan Tiba Dada Bawang sebungkul. Cunduk Mentul berjumlah 7 buah dan dipasang seperti kipas menghadap ke depan. Bros Gelung atau juga disebut ceplok gelung dipasang di bagian tengah sanggul. Tanjungan berjumlah 6 buah dan dipasang di sebelah kiri dan kanan masing-masing 3 buah.
Sedangkan Sintingan terdiri dari 2 buah bunga kantil, yang dipasang dengan cara diselip pada rambut di sebelah kiri sanggul tepat di belakang telinga. Cunduk Jungkat berupa hiasan yang dipasang dari arah depan di atas ubun-ubun, sementara Centung dipasangkan pada pangkal pengapit sebelah kiri dan kanan. Borokan berupa 4 atau 5 bunga melati yang ditusuk dengan lidi dan dipasang di sebelah kiri Cunduk Jungkat. Terakhir, Tiba Dada Bawang Sebungkul adalah rangkaian bunga melati yang dipasang di atas sanggul di sebelah kanan teruntai hingga dada sebelah kanan. Sebagai pelengkap adalah subang, kalung, gelang dan cincin.
PENGANTIN PRIA 
Tata rias wajah dan rambut pengantin pria terinspirasi dari raja keraton Kasunanan Surakarta. Di atas kepala, pengantin pria mengenakan Kuluk Kanigoro (semacam topi) dengan garis-garis berwarna kuning yang disebut Tarak. Perhiasan yang ada di atas Kuluk disebut Nyamat.
Pengantin pria juga mengenakan bunga yang disebut Sumping yang terbuat dari bunga melati setengah mekar dan ditusuk dengan lidi. Sumping tersebut dikenakan pengantin pria dengan cara diselipkan pada telinga kiri dan kanan.
Lambang Keharmonisan dan Kemantapan Hati

Sajen dalam upacara pernikahan adat Jawa awalnya merupakan sajian yang dipersembahan untuk arwah nenek moyang dan dewa. Tujuannya agar calon pengantin mendapatkan berkah dari roh para leluhur dan dewa. Namun saat ini sajen hanya sekedar hiasan dan perlambang untuk menyemarakan suasana dan ruangan pesta pernikahan serta sebagai suguhan bagi para keluarga, kerabat dan undangan yang datang.
Pada pernikahan pengantin Surakarta (Solo), ada beberapa macam sajen yang berisi ragam makanan khusus yang disiapkan calon pengantin seperti Sajen Bucalan, Sajen Tarub, Sajen Siraman, Sajen Ngerik, Sajen Rasulan, Sajen Midodareni, Sajen Nikah dan Sajen Sepasaran. Dari seluruh sajen yang tersedia, hampir sebagian besar menggunakan jajanan pasar khas Jawa. Simak saja Sajen Bucalan yang berisi tumpeng kecil lima warna, jajanan pasar seperti jadah, wajik, uwi gembili, tape dan masih banyak lagi. Demikian juga pada Sajen Tarub terdiri dari nasi putih, ayam panggang, burung dara, sayur menir dan jajanan pasar.
Sajen Siraman terdiri dari ayam panggang, tumpeng nasi, sayuran, lauk pauk seperti daging kebo siji goreng, tempe goreng. Tak ketinggalan, jajanan pasar dan ragam buah-buahan. Saat siraman, es dawet juga menjadi salah satu makanan wajib sajen yang disiapkan orang tua calon pengantin wanita. Es dawet disimpan di dalam wadah kendil dan dijjual kepada para tamu yang datang saat upacara siraman. Yang menarik, uang untuk membeli es dawet berupa tanah liat atau pecahan genting. Es dawet melambangkan harapan agar rumah tangga calon pengantin selalu harmonis dan langgeng.
Untuk Sajen Ngerik, terdiri ragam makanan khas Jawa seperti jajanan pasar, buah-buahan termasuk pisang rajadan pisang pulut, bermacam-macam jenang dan masih banyak lagi. Setelah upacara siraman, sore harinya diadakan upacara rasulan. Sajen Rasulan merupakan hidangan pada saat calon pengantin, keluarga, kerabat dan undangan yang hadir mengirimkan doa dan shalawat kepada para Rasul. Sajen Rasulan atau Nasi Asahan dibuat dalam jumlah ganjil yaitu 5, 7 atau 9 buah. Terdiri dari ketan, kolak dan kue Apem, jenang 3 macam, Sego Golong (nasi yang dibuat bulat-bulat), Jangan (Sayur) Menir, nasi putih, lauk pauk, lauk goreng-gorengan dan jajanan pasar. Setelah pembacaan doa selesai, semua yang disajikan dibagi rata menjadi 7 bagian dan diberikan kepada yang hadir. Cara ini merupakan suatu kebiasaan, bukan keharusan.
Pada malam Midodareni, biasanya diadakan Sajen Midodareni atau Sajen Majemukan. Biasanya terdiri dari pisang raja, jajanan pasar, nasi uduk atau nasi gurih, opor ayam jantan lengkap dengan jeroan di dalamnya (disebut Ingkung), sambal goreng krecek/ati, kedelai goreng. Sajen ini dibagikan saat pukul 24.00. Bersamaan dengan ini, disediakan pula lauk khusus untuk calon mempelai putri yang terbuat dari jeroan ayam dengan bumbu pindang yang disebut Pindang Antep. Tujuannya agar calon pengantin putrid menjadi mantap hatinya mengadapi saat yang sangat penting yaitu pernikahan.
Sajen Nikah dibuat dan dipersiapkan sebelum upacara pernikahan. Makanan yang ikut disajikan dalam sajen ini yaitu pisang raja, jajanan pasar, dan buah-buahan lainnya. Setelah sepasar atau 5 hari setelah hari pernikahan, di rumah orang tua pengantin pria biasanya diadakan upacara Ngunduh Mantu. Dalam acara ini, disediakan Sajen Sepasaran yang disediakan sebelum upacara Ngunduh Mantu berlangsung. Dalam sajen ini, terdapat jajanan pasar, buah-buahan, bermacam jenang, dan Sego Janganan (Nasi Urap). Sajen ini disajikan di tempat yang telah ditentukan. Saat pengantin datang, nasi urapan dibagi-bagikan kepada anak-anak, tetangga dan teman-teman.





sinopsis novel Mereka Yang Tertewas 1 & 2

Novel yang pernah menjadi teks sastera sekolah menengah ini adalah pemenang Hadiah Penghargaan Sayembara Hadiah Sastera Berunsur Islam anjuran Yayasan Pelajaran Islam dengan kerjasama Dewan Bahasa dan Pustaka 1988.
s
Jadi, tidak perlulah saya mengulas kerana MYT ini memang bukan novel biasa. Ramai yang kata, kulit depannya langsung tidak memancing selera pembaca. Tidak kurang juga ada yang mengatakan isinya boleh menyebabkan rasa mengantuk secara tiba-tiba. Itu biasa. Komen seperti itu biasa kerana saya menilai sesebuah buku untuk dibaca bukanlah berdasarkan kepada komen orang. Kerana manusia mempunyai citarasa yang berbeza. Itu tidaklah dapat kita nafikan lagi. Dan untuk MYT, tidak sedikit juga yang telah mengangkat karya Hasanuddi ini ke tempat yang sepatutnya. Tidak sedikit yang telah terpikat dengan novel ini. Ramai!
s
Yang ingin saya katakan di sini, yang membuatkan saya tertarik untuk membaca adalah tajuknya. Mereka yang tertewas bagi saya mempunyai maksud yang mendalam. Terus saya tertanya, siapakah yang telah tertewas itu. Untuk mendapatkan jawapannya, maka saya pun membacanya (saya telah khatam buku ini lebih kurang 5 kali pada tahun 1996). Dan sekarang, apabila saya membacanya semua pada tahun 2006, mesej dan kekuatan novel ini masih terasa sama.
s
Seperti yang saya katakan, masyarakat melayu ada kekuatannya yang tersendiri. Lebih-lebih lagi melayu Islam (saya kata begitu kerana ketika ini mungkin ada melayu yang tidak lagi mahu mengaku dirinya Islam. Barangkali!). Tidak perlu kita bercerita jauh ke depan, kerana di sini ada mutiara yang dapat kita kutip. Tetapi, bukan semua penulis mampu menulis begini. Ada. Cuma jarang-jarang. Saya membaca hampir kesemua karya Hasanuddin tetapi MYT tidak dapat dibandingkan dengan yang mana-mana. Saya bukan ingin menilai, tetapi yang ingin saya katakan, bukan selalu seorang penulis mampu menulis sesuatu yang terbaik. Namun, ianya bukanlah mustahil. Cuma jarang-jarang.

s
Juga tidak ada sebab untuk anda tidak membacanya."Itulah kehidupan. Itulah juga sunnah alam. Zaman senang dan zaman susah, masa libur dan masa kesedihan. Semuanya adalah ujian dan cubaan kepada keimanan manusia yang mengaku dirinya beriman. Tuhan tetap berkuasa. Dia tetap meletakkan manusia pada tarafnya. Tuhan tetap mengasingkan perjuangan manusia mukmin, fasik, zalim, munafik dan perjuangan manusia kafir dalam menempuh perjalanan hidup mereka."
"Berdiri di atas suatu kesedaran, Lebai Pa amat menginsafi bahawa menyeru kepada kebaikan dan melarang daripada melakukan kemungkaran, tidak mampu dilaksanakan berseorangan. Seorang muslim itu merupakan binaan kepada yang lain, seumpama batu bata yang akan meneguh dan mengukuhkan antara satu sama lain" (Ms: Akhir)

“Mereka Yang Tertewas” novel hasil karya Hasanuddin Md Isa ini mengetengahkan sebuah cerita yang lebih berlatar belakangkan penerapan Islam dalam hidup sebuah kelompok masyarakat di Kampung Bukit Setugal. Tapa yang dahulunya hidup sebagai orang miskin di Kampung Padi Setempat beralih arah berhijrah ke tempat lain setelah maruah diri dan keluarganya dicemuh dan dicaci apabila ingin memperisterikan Mimah. Tapa mengembara mencari penghidupan yang baru serta mendalami ilmu agama untuk melupakan masa silamnya. Tapa berhijrah ke Kampung Bukit Setugal dan memperisterikan Jamilah anak murid tok gurunya serta menebarkan syiar Islam. Kesucian hati Tapa atau dikenali sebagai Lebai Pa disalahertikan oleh penduduk kampung tersebut kerana mereka beranggapan Lebai Pa telah menyebarkan ajaran sesat dan ingin berkuasa di dalam kampung tersebut. Lebai Pa berusaha untuk mengembalikan pegangan agama penduduk Kampung Bukit Setugal yang semakin goyah dengan hiburan dunia sehinggakan kebanyakan anak-anak muda kampung tersebut terjebak dengan perkara maksiat. Beberapa buah pondok didirikan untuk dijadikan tempat menuntut ilmu agama. Usaha Lebai Pa tidak sia-sia apabila mendapat sokongan Uda Puat, Mat Yasin dan Pudin. Tomahan demi tomahan dilemparkan kepada Lebai Pa sebagai usaha untuk menggagalkan hasratnya menyebarkan agama tetapi pegangan hidup Lebai Pa yang banyak mencontohi sikap Rasulullah s.a.w. dalam menyebarkan agama menyebabkan Lebai Pa lebih bersemangat dan bersabar. Akhirnya Lebai Pa mampu mengubah pemikiran penduduk kampung untuk menerima Islam dan sedar atas kesalahan yang pernah mereka lakukan ke atas Lebai Pa. 


Saturday 15 September 2012

Asal Pertubuhan UMNO


Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu
United Malay National Organisation
UMNO / PEKEMBAR
ڤرتوبوهن كبڠسأن ملايو برساتو
Pengerusi TetapTan Sri Dato’ Seri HajiOnn Ismail
PresidenDato' Seri Najib Tun Razak
Timbalan PresidenTan Sri Muhyiddin Yassin
Ketua PemudaKhairy Jamaluddin
Ketua WanitaShahrizat Abdul Jalil
Ketua PuteriDatuk Rosnah Rashid Shirlin
Diasaskan11 Mei 1946
Ibu pejabatPusat Dagangan Dunia PutraKuala Lumpur
KeahlianBumiputera
Ideologi PolitikNasionalisme Melayu,Konservatisme,Islamisme
Affiliasi dalam negaraBarisan Nasional
Affiliasi antarabangsatiada
WarnaMerahputih1
Laman webhttp://www.umno-online.com/
1Merah putih telah digunakan semenjak sebelum kemerdekaan lagi.
Malaysia

Rencana ini sebahagian daripada siri:
Politik dan kerajaan
Malaysia


Negara-negara lain · Atlas
 Portal Politik
papar  bincang  sunting
Logo UMNO
Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu (Tulisan Jawi: ڤرتوبوهن كبڠسأن ملايو برساتو, Inggeris:United Malay National Organisation; biasa dikenali sebagai UMNO atau PEKEMBAR [perlu rujukan]): [1] adalah parti politik terbesar di Malaysia dan merupakan pengasas dan tulang belakang pakatan Barisan Nasional yang telah memerintah Malaysia tanpa putus sejakmerdeka lagi.
UMNO dianggap sebagai parti penjaga nasionalisme Melayu atau ketuanan Melayu. Menurut perlembagaan parti ini, asasnya adalah untuk berjuang mendukung cita-cita kebangsaan Melayu demi mengekalkan maruah dan martabat bangsa, agama dan negara.[2] Ia juga yang memperjuangkan hak-hak istimewa orang Melayu dan orang Bumiputera.[3]

Isi kandungan

  [sorokkan

Sejarah UMNO

Zaman Dato Onn

Satu perhimpunan besar-besaran yang dikenali sebagai Kongres Melayu Se-Malaya pertama telah diatur oleh Persatuan Melayu Selangor di Kelab Sultan Sulaiman, Kampung Baharu,Kuala Lumpur pada 1 Mac hingga 4 Mac 1946 dan seramai 41 Pertubuhan-pertubuhan Melayutelah menghantar wakil masing-masing.
Dato Onn bin Jaafar daripada Persatuan Melayu Johor telah dipilih sebagai Pengerusi Kongres. Hampir semua wakil pertubuhan telah berucap termasuk dua orang wakil kanak-kanak.
Tiga usul telah diluluskan oleh Kongres seperti berikut:
  • Menubuhkan Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu;
  • Membantah pertubuhan Malayan Union; dan
  • Mengadakan Derma Pelajaran Kebangsaan Melayu sahaja.
Satu jawatankuasa yang terdiri dari Dato Onn Jaafar, Dato Panglima Bukit Gantang, Dato Nik Ahmad Kamil, Dato Hamzah Abdullah dan Encik Zainal Abidin Ahmad (Za'aba) telah dipilih untuk menyediakan draf piagam atau Perlembagaan UMNO untuk dibentangkan dan diterima oleh Kongres Melayu Se-Malaya kelak.
Walaupun ada bantahan yang hebat daripada kaum Melayu, Kerajaan British tetap meneruskan rancangan mereka dan pada 1 April 1946 menubuhkan Malayan Union. Orang-orang Melayu dan pertubuhan-pertubuhan Melayu terus membangkang dan tidak memberi sebarang sokongan terhadap Malayan Union. Pada 11 Mei 1946, Kongres Melayu Se-Malaya ketiga dan perhimpunan agung pertama Pertubuhan Melayu Kebangsaan Melayu Bersatu atau PEKEMBAR (UMNO) berlangsung di Istana Besar Johor Bahru dan Perlembagaan UMNO telah diterima dan diluluskan oleh para peserta. UMNO pun lahirlah secara rasmi.
Dato Onn mencadangkan bahawa keahlian parti dibuka kepada semua penduduk Tanah Melayu, tanpa mengira kaum, dan nama UMNO ditukarkan menjadi "Pertubuhan Kebangsaan Penduduk Tanah Melayu Bersatu". Disebabkan cadangan itu ditentang, Dato Onn meletakkan jawatan sebagai presiden UMNO apabila persidangan Majlis Mesyuarat Agung Keenam diadakan pada 25 - 26 Ogos 1951. Dato Onn kemudian menubuhkan Parti Kemerdekaan Malaya (IMP) pada 26 Ogos, 1951

Zaman Tunku Abdul Rahman

Pada 1951, Tunku Abdul Rahman dilantik sebagai Presiden UMNO kedua. Atas persepakatan di antara UMNOMCA dan MIC mengadakan mesyuarat kerajaan British diLondon, kemerdekaan Tanah Melayu tercapai. Beliau meletakkan jawatan sebagai Perdana Menteri dan Presiden UMNO pada 1971 dan digantikan oleh timbalannya, Datuk Abdul Razak Hussein.

Zaman Tun Abdul Razak

Pada tahun 1971, Tun Abdul Razak mengumumkan Dasar Ekonomi Baru yang bertujuan membantu orang Melayu. Dasar ini menyasarkan pegangan ekonomi orang Melayu sebanyak 30% menjelang 1990 namun gagal.

Zaman Tun Hussein Onn

Pada Januari 1976, Hussein Onn dilantik menjadi Presiden UMNO dan Perdana Menteri Malaysia yang ketiga selepas kematian Tun Abdul Razak. Pada 20 April 1981, beliau melancarkan Skim Amanah Saham Nasional yang merupakan satu dana amanah bumiputera yang bertujuan untuk meningkatkan ekuiti bumiputera dalam ekonomi negara.

Zaman Tun Dr. Mahathir Mohamad

UMNO telah diharamkan oleh mahkamah pada 4 Februari 1988 selepas berlakunya krisis kepimpinan UMNO pada 1987 yang menyaksikan Tengku Razaleigh Hamzah telah bertanding jawatan Presiden UMNO namun kalah dengan perbezaan undi yang kecil. Dr Mahathir telah mendaftar satu pertubuhan baru dengan nama UMNO Baru pada 13 Februari 1988. Kemudiannya, Tengku Razaleigh telah menubuhkan parti serpihan UMNO, Semangat 46 selain berlakunya Krisis Perlembagaan Malaysia 1988.
Pada 1999, Dr Mahathir Mohamad menyingkir Datuk Seri Anwar Ibrahim dari jawatan Timbalan Perdana Menteri Malaysia pada 1998 dan kemudian dari Timbalan Presiden UMNO serta keahlian dalam UMNO.Parti Keadilan Nasional, kini Parti Keadilan Rakyat ditubuhkan selepas gelombang Reformasi Datuk Seri Anwar Ibrahim yang seterusnya menjadi pesaing sengit UMNO, dalam Pilihanraya Umum 2008 yang lepas.

Zaman Tun Abdullah Ahmad Badawi

Pada tahun 2003, Tun Dr Mahathir menyerahkan jawatan Presiden UMNO kepada Tun Abdullah Ahmad Badawi. Pada 2004, UMNO dan Barisan Nasional mencapai kemenangan kerusi tertinggi dalam sejarah pilihan raya di Malaysia dengan mendapat 198 daripada 219 kerusi atau 90.41% kerusi. Namun pada 2008, UMNO dan Barisan Nasional mengalami kemerosotan undi sehingga menyebabkanPakatan Rakyat menguasai 4 negeri di Semenanjung Malaysia (KedahPulau PinangPerak, dan Kedah) selain PAS mengekalkanKelantan.

Lagu UMNO

Bersatu, Bersetia, Berkhidmat
Bersatu Kita Bersatu
Dengan Setia Berganding Bahu
Jiwa Teguh Berpadu
Kita Rumpun Melayu
Bersama Kita Bersama
Mendukung Hasrat Semua
Berjasa Pada Bangsa
Agama Dan Negara
Lambang Kita Yang Gagah
Dipandang Mulia Dan Indah
"Bersatu, Bersetia, Berkhidmat"
Cogan Katanya
UMNO Terus Mara
Untuk Rakyat Malaysia

Presiden UMNO

Rencana utama: Presiden UMNO
NamaTempoh perkhidmatan
Dato’ Onn bin Jaafar11 Mei 1946 - 26 Ogos 1951
Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj26 Ogos 1951 - 24 Januari 1971
Tun Abdul Razak Dato' Hussein24 Januari 1971 - 14 Januari 1976
Tun Hussein Onn14 Januari 1976 - 28 Jun 1981
Tun Dr. Mahathir bin Mohamad28 Jun 1981 - 30 Oktober 2003
Tun Abdullah bin Haji Ahmad Badawi30 Oktober 2003 - 28 Mac 2009
Dato' Sri Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak28 Mac 2009 - Kini

Trivia

Dato' Onn mencadangkan nama Pertubuhan Melayu Bersatu (United Malays Organisation) UMO bagi pertubuhan yang baru dibentuk itu. Bagaimanapun, Pendita Zaaba mencadangkan ditambah perkataan 'kebangsaan' pada nama pertubuhan bagi mencherminkan dasar pertubuhan yang lebih merangkumi seluruh negara.
Cadangan Pendita Zaaba telah mendapat persetujuan orang ramai.
Keputusannya, persidangan bersetuju menukar nama parti dari 'UMO' kepada 'UMNO'.

Lihat juga

Pautan luar

Rujukan

  • Ibrahim Mahmood (1981), Sejarah perjuangan UMNO, penerbitan Pustaka Antara Kuala Lumpur.
  1.  Penubuhan UMNO, UMNO Online
  2.  http://umno-online.com/?page_id=2787
  3.  UMNO Online. Tujuan Parti 3.6. Dari: http://umno-online.com/?page_id=2787